Pengertian Suksesi
Dalam kajian ekologi, suksesi merupakan suatu proses perubahan yang terjadi secara teratur, berjalan searah, terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu sehingga terbentuk suatu komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula.
Dapat juga dikatakan bahwa suksesi merupakan suatu proses perkembangan sebuah ekosistem yang tidak seimbang menuju pada sebuah ekosistem yang seimbang.
Dalam kajian ekologi, suksesi merupakan suatu proses perubahan yang terjadi secara teratur, berjalan searah, terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu sehingga terbentuk suatu komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula.
Dapat juga dikatakan bahwa suksesi merupakan suatu proses perkembangan sebuah ekosistem yang tidak seimbang menuju pada sebuah ekosistem yang seimbang.
galeripustaka.com |
Suksesi biasanya terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam suatu komunitas atau ekosistem.
Suatu proses suksesi akan diakhiri oleh terbentuknya komunitas klimaks, yaitu suatu komunitas terakhir dan stabil ( tidak berubah ) yang mencapai keseimbangan.
Komunitas klimaks ditandai dengan tercapainya homeostatis atau keseimbangan, yaitu suatu komunitas yang mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dari berbagai perubahan dalam system secara keseluruhan.
Suatu proses suksesi akan diakhiri oleh terbentuknya komunitas klimaks, yaitu suatu komunitas terakhir dan stabil ( tidak berubah ) yang mencapai keseimbangan.
Komunitas klimaks ditandai dengan tercapainya homeostatis atau keseimbangan, yaitu suatu komunitas yang mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dari berbagai perubahan dalam system secara keseluruhan.
Macam-macam suksesi
Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi. Peristiwa suksesi dibedakan menjadi dua macam, yakni : suksesi primer dan suksesi sekunder.
Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi. Peristiwa suksesi dibedakan menjadi dua macam, yakni : suksesi primer dan suksesi sekunder.
1.Suksesi Primer
Jika suatu komunitas mendapatkan gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total hingga terbentuk komunitas baru.
Gangguan yang dapat mengakibatkan komunitas awal hilang, bisa disebabkan oleh factor alamiah maupun factor non alamiah. Faktor alamiah antara lain adalah : gunung meletus, tanah longsor, endapan lumpur di danau atau muara sungai. Sedangkan factor non alamiah lebih disebabkan olah ulah tangan manusia baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, misalnya : kegiatan pertambangan, illegal logging,
Jika suatu komunitas mendapatkan gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total hingga terbentuk komunitas baru.
Gangguan yang dapat mengakibatkan komunitas awal hilang, bisa disebabkan oleh factor alamiah maupun factor non alamiah. Faktor alamiah antara lain adalah : gunung meletus, tanah longsor, endapan lumpur di danau atau muara sungai. Sedangkan factor non alamiah lebih disebabkan olah ulah tangan manusia baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, misalnya : kegiatan pertambangan, illegal logging,
Suksesi primer diawali dengan tumbuhnya tanaman pioneer ( lumut kerak / Lichenes ). Lichenes memiliki kemampuan melapukkan batuan menjadi tanah sederhana . Lichenes yang mati akan diuraikan menjadi bahan anorganik oleh kelompok organism pengurai / decomposer. Bahan organic yang melimpah akan mendorong tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan mulai dari lumut, paku-pakuan. Kemudian diikuti dengan tumbuhnya rerumputan, semak, perdu dan pepohonan. Bersamaan dengan itu akan diikuti dengan hadirnya berbagai jenis hewan ( terutama diawali oleh kelompok herbivore ).
Dalam hal ini, suksesi primer akan diakhiri dengan terbentuknya komunitas hutan yang didominasi oleh populasi pohon.
Salah satu contoh suksesi primer adalah peristiwa meletusnya gunung Krakatau ( 1883 ) dimana akibat letusan gunung tersebut bagian pulau yang tersisa tertutup oleh batu apung dan abu vulkanik sampai kedalaman rata-rata 30 meter.
Dalam hal ini, suksesi primer akan diakhiri dengan terbentuknya komunitas hutan yang didominasi oleh populasi pohon.
Salah satu contoh suksesi primer adalah peristiwa meletusnya gunung Krakatau ( 1883 ) dimana akibat letusan gunung tersebut bagian pulau yang tersisa tertutup oleh batu apung dan abu vulkanik sampai kedalaman rata-rata 30 meter.
Sebagai gambaran perhatikan skema berikut :
G. Krakatau meletus ( 1883 ) --> gurun tanpa kehidupan tumbuhan dan hewan --> ganggang biru-hijau/Cyanophyceae, tumbuhan paku ( 26 jenis )-1886 --> rerumputan, tumbuhan sulur ( 1897 ) --> perdu, pohon hutan campuran --> 1932 mulai muncul semak dan pepohonan. Saat ini kawasan pulau Krakatau telah menjadi kawasan hutan dengan berbagai jenis pepohonan dan berbagai jenis hewan.
2.Suksesi Sekunder
Suksesi ini akan terjadi jika suatu komunitas mengalami gangguan yang hanya mengakibatkan rusaknya sebagian komunitas. Pada tipe suksesi ini, komunitas substrat lama dan sebagian kehidupan lama masih ada.
Sebagaimana halnya suksesi primer, suksesi sekunder ini dapat disebabkan oleh factor alamiah maupun factor non alamiah. Gangguan secara alamiah, antara lain seperti : banjir, tsunami, kebakaran hutan, angin putting beliung. Sedangkan gangguan secara non alamiah banyak disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti : penebangan hutan, pembukaan lahan hutan dengan cara membakar.
G. Krakatau meletus ( 1883 ) --> gurun tanpa kehidupan tumbuhan dan hewan --> ganggang biru-hijau/Cyanophyceae, tumbuhan paku ( 26 jenis )-1886 --> rerumputan, tumbuhan sulur ( 1897 ) --> perdu, pohon hutan campuran --> 1932 mulai muncul semak dan pepohonan. Saat ini kawasan pulau Krakatau telah menjadi kawasan hutan dengan berbagai jenis pepohonan dan berbagai jenis hewan.
2.Suksesi Sekunder
Suksesi ini akan terjadi jika suatu komunitas mengalami gangguan yang hanya mengakibatkan rusaknya sebagian komunitas. Pada tipe suksesi ini, komunitas substrat lama dan sebagian kehidupan lama masih ada.
Sebagaimana halnya suksesi primer, suksesi sekunder ini dapat disebabkan oleh factor alamiah maupun factor non alamiah. Gangguan secara alamiah, antara lain seperti : banjir, tsunami, kebakaran hutan, angin putting beliung. Sedangkan gangguan secara non alamiah banyak disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti : penebangan hutan, pembukaan lahan hutan dengan cara membakar.
Contoh suksesi sekunder, antara lain : kebakaran hutan, banjir bandang, tsunami di Aceh dll.
Ketika rerumputan yang ada di halaman sekolah kita, dipotong dan setelah kering dibakar. Apakah ini juga merupakan contoh suksesi ? Kalau ya, termasuk suksesi yang mana ?...pikirkan jawabannya !
Demikian artikel tentang Suksesi dalam Ekologi ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Suksesi dalam Ekologi ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.